AMANATAGUNG.COM – Apabila kita banding-bandingkan antara gaya hidup, kepentingan, dan kebutuhan, lebih baik melayani dan mengikut Tuhan Yesus adalah yang utama. Pada saat kita menjadi pengikut Yesus, mujizat bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.
Jika kita mengupas tentang kehidupan pelayanan dari keduabelas murid Yesus, maka coba kita perhatikan dengan teliti, siapa saja nama murid Tuhan Yesus yang kurang viral yang terdapat di dalam Alkitab? Yang namanya kurang viral di dalam Alkitab adalah Andreas, karena namanya sangat jarang sekali disebut di dalam Alkitab. Dari penelusuran Amanat Agung menemukan 14 kali namanya ditulis didalam Alkitab, yakni :
– Yohanes 12:22 (TB) Filipus pergi memberitahukannya kepada ANDREAS(1); ANDREAS(2) dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
– Yohanes 1:44 (TB) Filipus itu berasal dari Betsaida, kota ANDREAS(3) dan Petrus.
– Markus 1:29 (TB) Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan ANDREAS(4).
– Markus 3:18 (TB) selanjutnya ANDREAS(5), Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
– Yohanes 1:40 (TB) Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah ANDREAS(6), saudara Simon Petrus.
– Yohanes 6:8 (TB) Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu ANDREAS(7), saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
– Markus 13:3 (TB) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, berhadapan dengan Bait Allah, Petrus, Yakobus, Yohanes dan ANDREAS(8) bertanya sendirian kepada-Nya:
– Lukas 6:14 (TB) Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan ANDREAS(9) saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
– Yohanes 1:41 (TB ANDREAS(10) mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: ”Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).”
– Matius 10:2 (TB) Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan ANDREAS(11) saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
– Markus 1:16 (TB) Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan ANDREAS(12), saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
– Matius 4:18 (TB) Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan ANDREAS(13), saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
– Kisah Para Rasul 1:13 (TB) Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan ANDREAS(14), Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Untuk pelayanan yang paling menonjol dari Andreas pada saat itu adalah ia sebagai orang pertama yang membawa Petrus untuk menemui Yesus (Yoh. 1:40-42), pelayanan yang kedua saat Andreas membawa seorang anak yang mempunyai lima roti dan dua ekor ikan (Yoh. 6:8-9), dan pelayanan Andreas yang ketiga adalah Andreas dengan Filipus membawa beberapa orang Yunani yang ingin bertemu Yesus (Yoh. 12:22).
Apabila kita perhatikan dari ketiga cerita tentang pelayanan Andreas ini, kita mendapati sebuah sikap teladan dari Andreas yang selalu siap menempatkan dirinya di belakang layar, yang pelayanannya tidak dilihat secara langsung oleh orang lain, karena yang kita dapati dari keempatbelas namanya yang dicatut dalam Alkitab, ternyata berulangkali saat penyebutan nama Andreas selalu disertai dengan sebutan nama saudaranya yakni Simon Petrus.
Kendati demikian, Andreas tidak pernah mempersoalkan tentang sebuah posisi kedudukan atau kehormatan, yang menjadi terutama dan utama bagi Andreas adalah bagaimana ia bisa mengikut Yesus dan melayani-Nya dengan sebaik mungkin.
Teladan pelayanan yang dilakukan Andreas ini seharusnya dimiliki oleh semua pengikut Kristus pada masa kini supaya pelayanan tidak terpapar dari sebuah kepentingan pribadi hanya demi mencari popularitas dari kedudukan atau posisi.
Ada 3 hal yang patut kita teladani tentang kehidupan Andreas yaitu :
1. Andreas Mempunyai Kerinduan Bertemu Yesus
Pertama kali yang dilakukan Andreas adalah ia punya kerinduan mencari mesias melalui agama Yahudi. Karena janji tentang kedatangan mesias diajarkan Agama Yahudi saat itu secara turun-temurun. Walaupun sering diajarkan saat ibadah di Sinagoge dan persekutuan doa dan pembacaan kitab Taurat. Andreas tidak mengenal Yesus dan bertemu secara pribadi dengan mesias.
Dari latar belakang tersebut membuat Andreas terus mencari keberadaan Mesias. Pencarian Andreas saat itu tertuju pada Yohanes pembaptis, Andreaspun terkesan pada ajaran Yohanes pembaptis yang hidup. Andreas berfirasat bahwa Yohanes pembaptis adalah mesias, kemudian ia menjadi murid Yohanes.
Setelah sekian lama ikut Yohanes pembaptis, akhirnya Yohanes pembaptis mengungkapkan bahwa dirinya bukanlah mesias yang ia cari, melainkan pembuka jalan untuk kedatangan mesias. Setelah ia mengetahui kebenarannya, Andreas saat itu tidak langsung kecewa.
Namun hal itu membuat ia semakin semangat untuk mencari Mesias, karena Andreas sangat rindu berjumpa dengan mesias sang juruselamat tersebut. Pucuk dicinta ulampun tiba, pada akhirnya kerinduan Andreas terpenuhi, dimana ia bertemu dengan Yesus secara pribadi di dekat sungai Yordan.
Semoga pengikut Kristus mempunyai kerinduan yang sama seperti Andreas untuk selalu bertemu dengan Yesus secara pribadi, jangan hanya sebagai rutinitas bertemu Yesus hanya pada saat ke gereja di Hari Minggu saja.
Yesus begitu mudah ditemui bagi semua orang yang selalu merindukan Dia. Hanya melalui perjumpaan langsung dengan Yesus saja yang akan memberi kepuasan dalam hidup ini. Karena Yesus adalah sumber dari segala sesuatu yang ada, hanya didalam Yesus segala kebutuhanmu dipenuhi secara berlimpah – limpah.
2. Andreas Bertekad Bersungguh-Sungguh Mengikuti Yesus.
Sesudah Andreas berjumpa langsung secara pribadi dengan Mesias, Andreas tidak ragu lagi mengikuti Yesus. Andreas tidak menunda datangnya kesempatan emas tersebut, saat itu juga ia mengambil keputusan untuk menjadi murid Yesus.
Andreas meninggalkan profesinya sebagai nelayan dan iapun meninggalkan zona nyaman kehidupannya dipantai Galilea bersama keluarganya. Andreas meninggalkan masalalunya dan bertekad mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh. Karena Andreas mengambil keputusan untuk memberikan hidup secara fulltimer melayani dan mengikut Yesus.
3. Andreas Punya Kerinduan Supaya Orang Lain Mengenal Yesus.
Setelah Andreas mengenal Yesus secara pribadi sebagai Mesias, didalam hatinya juga punya kerinduan agar orang lain juga ikut mengenal Yesus. Untuk pertama kali yang Andreas lakukan adalah memberitakan tentang Mesias kepada saudaranya yang terdekat terlebih dahulu yakni Simon Petrus. Karena melalui penginjilan pertama Andreaslah kemudian saudaranya Petrus ikut menjadi murid Yesus.
Andreas merupakan murid Tuhan Yesus yang tidak populer, gaya hidupnya sederhana, tetapi ia mampu melakukan sesuatu yang sangat berharga dan sangat berdampak untuk bisa membantu menentukan kehidupan dan pelayanan Petrus selanjutnya. Andreas tidak perlu mengkhotbahi Petrus, ia cukup dengan mengatakan sepatah kata “kami telah menemukan Mesias” yang artinya aku telah bertemu Yesus secara pribadi yang adalah Mesias yang dicari-cari selama ini”.
Siapa saja bisa menjadi seperti Andreas, orang yang sederhana kehidupannya yang tidak sepopuler ketiga murid Yesus lainyapun bisa. Modalnya cukup simpel yakni punya kemauan dan mempunyai sebuah kerinduan pasti akan punya dedikasi dan semangat untuk membawa banyak orang mengenal Yesus.
Andreas merupakan teladan hidup bagi semua pengikut Kristus, walaupun kehidupannya sangat sederhana dapat menjadi inspirasi dan teladan iman bagi setiap orang yang mengaku dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat bagi semua orang
Pelayanan semestinya dijadikan sarana untuk mengikut dan melayani Yesus dengan sebaik mungkin, bukannya sebaliknya untuk disalah gunakan dipakai untuk memviralkan diri, mencari kehormatan ataupun kepentingan dan puji-pujian bagi diri sendiri, ini sama saja dengan mencuri kemuliaan Tuhan Yesus namanya.
Mulai saat ini juga sebaiknya kita mengoreksi seluruh pelayanan kita. Apakah kita melayani karena mengikut Yesus dan dengan tulus hati mau melayani-Nya sebaik mungkin ataukah kita melayani untuk mencari sebuah kehormatan semata.