AMANATAGUNG.COM – Tuhan menciptakan manusia untuk ditakdirkan menjadi makhluk yang berakal budi, dan disebut juga sebagai makhluk yang rasional. Manusia akan hidup baik dan bahagia, jika hidup dan berkembang sesuai dengan rasionalitas atau akal budinya.
Sebagai makhluk yang rasional, ukuran bagi tindakannya adalah pada akal budinya. Akal budi mengarahkan manusia pada apa yang menjadi tujuan hidupnya, yaitu sebuah kebahagiaan. Kehendak menginginkan kebahagiaan dan akal budi memerintahkan untuk mencari dan mengatur sarana-sarana yang diperlukan untuk tujuan hidupnya.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:2
Pembaharuam budi adalah hal yang sangat mendasar dalam hidup seorang pengikut Kristus. kata “berubahlah” menggunakan kata “transformed” Bahasa asli (yunani) menggunakan kata ‘metamorphoo’ yang mengandung arti: to change into another. Berubah menjadi bentuk yang lain. Atau dengan kata lain: tidak sama dengan keadaan sebelumnya. Metamorphoo bukanlah perubahan sementara dari suatu sifat, tetapi benar-benar berubah dari keadaan sebelumnya.
Sedangkan Kata “budi” sendiri di dalamnya ada akal, logika, perasaan dan hikmat serta bhakti serta pengabdian. Perubahan budi berarti disadari dari perubahan hati yang mendalam; bukan didorong oleh orang lain atau faktor dari luar, namun suatu perubahan yang disebabkan oleh kesadaran diri sendiri. Sehingga secara total bersedia meninggalkan kebiasaan lamanya dan memulai hidup baru.
Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Roma 6:6
Firman Tuhan menginginkan agar kita terus menerus melakukan perubahan menjadi manusia yang tidak sama dengan keadaan semula, yang sebelumnya adalah manusia lama yang belum diperbarui. Manusia yang penuh dengan dosa yang masih sama dengan manusia duniawi. Akan tetapi berubahlah untuk menjadi manusia yang serupa dengan Kristus.
Jangan serupa dengan dunia karena kita adalah anak-anak Tuhan. Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia (Yohanes 17:16), Pembaharuan budi akan menuntun kita membedakan mana yang baik dan yang berkenan kepada Allah.
Mempunyai pikiran yang benar merupakan hal yang sangat penting untuk pengikut Kristus, karena pikiran akan menentukan perasaan. Pikiran yang benar sangat penting karena sangat berperan untuk menentukan perasaan dan tindakan kita. Oleh karena itu Kualitas pikiran kita menentukan kebahagian dalam hidup kita.
Ada 3 jenis pola pikir manusia yaitu :
- Pikiran kecil selalu membicarakan orang lain
- Pikiran sedang membicarakan peristiwa atau kejadian
- Pikiran besar akan selalu membicarakan ide atau gagasan
Dari ketiga jenis pola pikir diatas bisa dilihat dalam sisi kehidupan kita, semuanya tergantung dari diri kita sendiri untuk memilih yang mana, apakah kita hanya pada tahap membicarakan orang atau membicarakan ide.
Sebelum memberkati manusia, Tuhan harus ubah pola pikir kita yakni melalui Pertobatan (metanoia) fokus pada perubahan pola pikir (Rom.12:2) Berubah karena FIRMAN. Pikiran yang benar hanya datang dari Firman Tuhan.Pikiran ilahi akan ditransfer pada pikiran kita. Karena itu betapa pentingnya kita memiliki pikiran yang benar.
Setelah Tuhan merubah Pola Pikir kita menjadi benar, maka pribadi kita akan otomatis ikut diubahkan untuk menjadi :
-
PRIBADI YANG POSITIF
Seorang pengikut Kristus adalah orang optimis yang melihat kesempatan dalam kesempitan. Sikap yang positif mampu membuat kita melihat karya Tuhan yang indah dalam situasi yang negatif. Hidup kita pun bisa jadi berkat bagi banyak orang.
-
PRIBADI YANG KREATIF
Manusia diciptakan serupa dengan Allah yang memiliki akal budi (Kej.1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Didalam akal budinya terdapat jaringan otak terdiri dari 1 triliun sel, kemudian memiliki jaringan syaraf 9600 km, bisa menjalankan proses 30 miliar bit informasi per detik. Menurut Prof. Steinburch (Jerman) mengatakan bahwa apabila memori otak manusia dibuat dalam bentuk komputer, setidaknya membutuhkan ruang sebesar dunia ini. Menurut Einstein mengatakan bahwa rata-rata manusia hanya manfaatkan 2% kemampuan otaknya saja. Menurut Henry Ford mengatakan bahwa berpikir adalah pekerjaan yang paling berat, makanya hanya sedikit orang yang mau melakukannya.
Banyak “mujizat” terjadi di era teknology karena manusia itu sendiri memulai mengembangkan kapasitasnya. Akhirnya mulai muncul aneka penemuan seperti komputer, handphone, pesawat, internet, dan masih banyak penemuan-penemuan kreatif lainnya. Dengan demikian maka kita hendaknya mulai menjadi KREATIF!
Di dalam Firman Tuhan banyak terdapat konsep-konsep yang baru yang akan kita dapatkan dan kita temukan. Seorang pengikut Kristus yang mencintai Firman Tuhan akan bisa memulai berkreatifitas dan mulai mendapatkan hikmat.
“Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.(Mazmur 119:99-100)
-
PRIBADI YANG BERBAHAGIA
“Orang yang menunjukkan pemahaman dalam suatu masalah akan berhasil, Dan orang yang percaya kepada Allah berbahagia. Amsal 16:20
Setelah kita merubah pola pikir kita sesuai kebenaran Firman Tuhan, maka kita akan bisa memahami bagaimana menyelesaikan suatu masalah dalam kehidupan kita. Jika kita berbicara tentang bahagia, sebenarnya bahagia itu kita yang ciptakan, bukanlah orang lain. Karena hanya kita sendiri yang bisa ciptakan kebahagiaan hidup kita sendiri, semuanya ada ditangan kita.
“Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu”. (Mazmur 94:12)
Firman Tuhan secara gamblang menjelaskan bahwa kebahagiaan sejati dapat terwujud apabila kita taat pada taurat Allah. Kebahagiaan tidak didapat dengan mengejarnya. Sebaliknya, kebahagiaan merupakan sebuah proses melalui pencarian kita untuk berjalan lebih dekat dengan Allah.
Saat melakukannya, kita akan menemukan kebahagiaan mendalam yang tak dapat diberikan oleh seseorang atau sesuatu. Untuk itu seharusnya kita menjadi pribadi yang bahagia sebab keluarga bahagia dibangun melalui pribadi-pribadi yang bahagia.
Apabila selama ini kita masih hidup seperti dunia ini, maka marilah kita mulai mengubah hidup kita dan juga mengubah pola pikir kita. Melakukan perubahan itu pasti tidak menyenangkan, namun itulah yang dikehendaki oleh Tuhan dalam hidup kita. Sebab kita semua saat ini telah menerima kemurahan Allah, oleh karena itu demi kemurahan Allah, sebaiknya kita bersedia mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan jangan hidup seperti dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi kita