AMANATAGUNG.COM – Sebuah pertanyaan yang sangat menarik yang perlu di ketahui oleh semua Orang yang Percaya. Apakah Seseorang Bisa Kehilangan Keselamatan Karena telah Meninggalkan Tuhan Yesus? Apakah Masih Ada Harapan Bagi seseorang yang telah selama ini telah meninggalkan Kristus untuk memperoleh keselamatan dari Tuhan Kembali?
Kata “Murtad” dalam Bahasa Inggris : Apostasy sedangkan dari Bahasa Yunani: Apostasia yang artinya berbalik dari sehingga sering diartikan sebagai pindah Iman atau pindah Agama. Perbuatan Murtad sudah menjadi perbincangan yang hangat bagi para ahli theologi sejak dahulu kala. Dan pengertian dari Apostasy alias murtad masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada opini yang mengatakan bahwa jika pindah dari denominasi Katolik ke Protestan telah dianggap murtad. Dan ada juga yang menggiring opini menganggap bahwa tindakan tersebut bukanlah murtad.
Melalui kesempatan saat ini, Amanat Agung tidak membahas murtad dalam definisi pindah denominasi, melainkan murtad dalam artian pindah keyakinan. Negara Indonesia memberikan kebebasan warga negaranya untuk memeluk agama manapun. Walaupun demikian, warga negara selain diikat oleh peraturan negaranya, juga diikat oleh norma atau peraturan yang berlaku dalam agama yang dianutnya, dan tentunya tidak berlaku untuk para ateis.
Seperti yang kita ketahui walaupun negara tidak berhak untuk menghukum orang yang murtad dari hukum pindah agama dalam Kristiani, orang tersebut tentu akan dikenakan sanksi sosial dan tidak terhindar menerima hukuman yang setimpal di hari penghakiman nanti. Jika sudah seperti itu kejadiannya, bagaimana Pengikut Kristus memandang Apostasy alias Murtad atau lebih kerennya di sebut pindah keyakinan?
Untuk lebih jelasnya mari kita buka kamus KBBI tentang definisi dari kata MURTAD yaitu berbalik belakang. Pengertian atau makna dari “berbalik belakang” adalah seorang individu tidak lagi menghadap imamnya dan memunggungi imamnya alias keluar dari sebuah komunitas.
Kemurtadan dari sudut Kekristenan dapat berarti memutuskan hubungan keselamatan dengan Kristus atau mengundurkan diri dari persekutuan dengan Tuhan dan Iman yang sejati kepada Tuhan Yesus Kristus.
Seseorang bisa saja menjadi Murtad sekalipun sudah merasakan anugerah keselamatan, sudah menerima Karunia Roh dan berada dalam persekutuan dengan Tuhan.
Jika seseorang hanya berpindah Agama atau Iman, secara Alkitab belum dikatakan Murtad. Karena Kemurtadan bukanlah mengenai status agama yang tercantum di KTP atau Identitas Diri, tetapi tentang sebuah hubungan seseorang dengan Kristus dan mengenai apakah dia tetap hidup dalam keselamatan yang Kristus berikan atau meninggalkannya.
Melakukan tindakan Murtad bukanlah suatu peristiwa instant, akan tetapi adalah sebuah hasil dari berbagai tahapan kemunduran demi kemunduran dalam kehidupan Rohani seseorang yang telah menerima anugerah keselamatan Kristus dan karunia persekutuan dengan Roh Kudus.
Peristiwa terjadinya Murtad dimulai dari tindakan ketidakpercayaannya terhadap pengajaran Firman Tuhan, sampai menolak kebenaran Firman Tuhan. Kemudian seseorang dalam hidupnya lebih memfokuskan dirinya pada realita duniawi daripada Kerajaan Allah (Sorgawi),
Kemudian mereka mulai meninggalkan persekutuannya dengan Allah, didalam kesehariannya gaya hidupnya semakin Toleran terhadap dosa-dosa. Karena tolerannya terhadap dosa membuat didalam pikirannya tidak lagi membenci dosa atau memandang perlu untuk memohon pengampunan kepada Tuhan.
Sebagai akibatnya, orang seperti ini Hatinya mulai menjadi degil karena menolak jalan yang Allah telah tunjukkan, kemudian ia mulai mendukakan dan mengabaikan suara Roh Kudus yang selalu mendorong dan mengajak orang tersebut untuk kembali kepada kehendak Allah. Dan pada akhirnya mereka memadamkan Api Roh Kudus dan hatinya menjadi Rusak (Ef 4:30, Ibr 3:7-8; 1 Tes 5:19; 1 Kor 3:16)
Apostasy (Murtad) dilakukan secara otomatis terjadi setelah melakukan penolakan secara terus-menerus terhadap panggilan suara Roh Kudus. Sebagai akibatnya berpengaruh terhadap isi hatinya yang mengeras seperti batu terhadap dosa kemudian memilih untuk berpaling dari jalan dan tuntunan Allah.
Apabila seseorang telah mencapai titik tertentu, dan mereka tidak mendapat kesempatan lagi untuk kembali kepada Tuhan dengan mengalami kematian secara fisik, sehingga orang itu bisa dikatakan murtad (Apostasy Final) dan terhilang dari anugerah keselamatan dari Allah.
Beberapa poin dibawah ini anda wajib ketahui tentang Apostasy (Murtad) :
A. Apostasy (Murtad) Membangkitkan Amarah Allah.
Apostasy (Murtad) dalam Kristen disebut dengan apostasi yang bermakna pembelotan. Apostasi berarti seseorang dengan sadar sudah melakukan pembelotan terhadap iman Kristen. Banyak ayat alkitab yang menunjukkan bahwa Allah sendiri tidak mengehendaki pemurtadan umatnya.
Firman Tuhan mengatakan dengan jelas dalam Kitab Yeremia 2:19 “Kejahatanmu akan menghajar engkau , dan kemurtadanmu akan menyiksa engkau! Ketahuilah dan lihatlah, betapa jahat dan pedihnya engkau meninggalkan TUHAN, Allahmu; (Apostasy alias Murtad) dan tidak gemetar terhadap Aku, demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta alam.”
Apostasy (Murtad) dari Agama Kristiani itu berarti sudah berarti meninggalkan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Orang yang Apostasy (Murtad) dari Agama Kristen tentu melakukan itu dengan sadar dan tak ada ketakutan sama sekali. Hal ini tentu akan membuat Tuhan Allah sendiri sangat sedih. Allah sudah memberikan kita karunia yang sangat besar melalui janji penebusan dosa, tetapi kita membuang “tiket” tersebut dan memilih untuk memuja ilah-ilah lain.
B. Tindakan Apostasy (Murtad) tidak Akan Diampuni
Pertanyaan ini yang paling sering ditanyakan oleh semua orang karena Yesus sendiri sudah berjanji akan menebus dosa manusia. Akan tetapi anda harus tahu bahwa bukan berarti manusia itu bebas melakukan dosa sesuka hatinya.
Orang yang telah ditebus dosanya adalah orang yang yakin dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dan Allah yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk manusia. Firman Tuhan yang terdapat didalam Yohanes 14:6 menjelaskan “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.
Orang yang Apostasy (Murtad) atau pindah agama dari Kristiani tentu sudah menyangkal hukum pindah agama dalam Kristiani. Dengan demikian maka orang yang tidak mengakui bahwa Yesus merupakan Jalan Kebenaran dan Hidup tentu tidak akan mendapatkan anugerah berupa penebusan dosa dari Allah.
Kita semua tahu bahwa banyak orang yang berlomba-lomba ingin masuk ke dalam Rumah Bapa dan hanya sedikit yang dipilih, tapi kita sengaja membuang kesempatan tersebut. Anda telah mengecewakan Tuhan Allah dan saudara seimanmu karena membuang kesempatan berlian untuk masuk ke rumah Bapa dengan cuma-cuma.
C. Dosa Apostasy (Murtad) dapat Diampuni Jika Bertobat
Apostasy (Murtad) merupakan dosa yang sangat keji di mata Tuhan. Akan tetapi Allah itu adalah sosok yang Maha Pengampun dan Maha Penyabar. Tuhan Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat. Dia tidak akan gegabah langsung menjebloskan umat-Nya yang tersesat ke dalam neraka.
Allah sendiri telah memberikan kita kehendak bebas untuk memilih, namun manusia harus siap dengan segala akibat atau konsekuensinya. Kehendak bebas itu sendiri diberikan oleh Allah saat manusia masih hidup di dunia. Dengan demikian maka orang yang melakukan Apostasy (Murtad) bisa ambil pilihan untuk memiliki kehendak untuk kembali ke pangkuan Allah Bapa.
Anda mungkin tau bahwa Apostasy (Murtad) adalah dosa yang sangat berat. Akan tetapi Tuhan masih memberikan kita kesempatan. Dosa orang yang melakukan Apostasy (Murtad) kemudian ia mau kembali kepada Tuhan Allah itu akan dihapus seperti bulu domba.
“Marilah, baiklah kita berperkara ! –firman Tuhan – Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi PUTIH SEPERTI SALJU; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi PUTIH seperti BULU DOMBA.”Yesaya 1:18
Jika diumpamakan bahwa Tuhan Allah adalah seorang gembala. Sedangkan orang yang Apostasy (Murtad) adalah seekor domba. Maka seorang gembala pasti akan sangat marah dan kesal saat dombanya tiba-tiba menghilang, tidak ada lagi dalam kumpulannya.
Hal tersebut pasti membuat hatinya memiliki rasa khawatir yang sangat mendalam. Gembala itu tentu akan mencari dombanya itu sampai akhirnya ditemukan. Ketika ditemukan, gembala akan begitu bahagia dan kemarahannya pun pudar.
Pada saat domba tidak ditemukan lagi karena menghilang dari kerumunan dan ternyata domba tersebut mati, si gembala tentu akan sangat sedih dan marah. Ketika waktu domba itu memang sudah mati menurut perkiraan sang gembala, maka si gembala tidak pernah mengkhawatirkan dombanya lagi. Untuk anda yang membelot dari Kasih Allah, apakah anda mau tidak dianggap oleh Allah di hari pengakiman nanti?
D. Bertobat dan Kembali Menjadi Pengikut Kristus Merupakan Suatu Anugerah
Bertobat dari tindakan Apostasy (Murtad) dan kembali menjadi pengikut Kristus adalah hal yang sangat disenangi oleh Allah. Sang gembala sangat bahagia karena domba-domba yang tersesat kembali ke dalam pelukan-Nya kembali.
Matius 19:20 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
Tuhan Yesus menyarankan kita semua untuk membawa saudara-saudara kita yang lain untuk menjadi bagian dari kita sebagai saudara seiman. Walaupun demikian, kita tetap tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada mereka.
Berdoalah supaya Allah melalui kehendak Roh Kudus akan membawa teman-teman anda menjadi pengikut Kristus. Wartakan injil kepada mereka agar mereka juga bersama dengan kita di Rumah Bapa suatu saat nanti. Kita tidak boleh menggunakan kekerasan dalam melakukan penginjilan terhadap orang lain. Yesus Kristus sendiri dalam melayani umat-Nya dan memberikan kabar bahagia tidak pernah menggunakan kekerasan fisik dan perang.
Sejarah pernah menuliskan kejadian kekerasan pada abad ke-14 silam. Dimana pemaksaan seseorang untuk kembali kepada Yesus pernah terjadi pada saat Perang Salib Albigensian di mana kaum Kataris di Prancis dianggap bidaah dan diminta untuk kembali ke Yesus Kristus.
Pemaksaan-pemaksaan ini akhirnya mengakibatkan banyak korban yang tewas. Imbas dari kematian yang begitu banyak di dataran Eropa itu menyebabkan adanya wabah penyakit, berupa Black Death yang hampir menghabiskan hampir setengah populasi Eropa pada abad tersebut. Dengan demikian kitapun jangan memaksakan kehendak pada siapapun.
Selalu berdoa supaya peranan Roh Kudus bekerja saat mewartakan injil seperti apa yang tertulis didalam Alkitab. Anda harus memperhatikan langkah-demi langkah yang sangat penting dimana pada saat ada temanmu yang ingin bertobat dan menjadi pengikut Kristus, bukan berarti dia bisa langsung dibabtis. Langkah yang terbaik adalah membawa Teman anda ke gereja kemudian mendapat bimbingan di Gereja supaya imannya kuat dan menemukan cinta mula-mula dalam dirinya.
Jika dalam gereja protestan melalui mengikuti program katekisasi sidi jemaat atau yang di gereja kharismatik membawa mereka mengikuti kelas program gereja seperti Komunitas Cell – Program Saya Pengikut Kristus (SPK) – Program Saya Murid Kristus (SMK) atau Kelas Kehidupan Orientasi Melayani (KOM) dan masih banyak lagi program bimbingan gereja yang dibuat untuk di ikuti sebelum jiwa-jiwa baru tersebut menerima Baptisan Air maupun Baptisan Roh Kudus.
E. Bagaimana Mencegah Apostasy (Murtad)?
Apostasy (Murtad) dapat dicegah dengan banyak hal. Namun di zaman modern saat ini dimana semua informasi dapat dimengerti melalui media informasi di internet yang serba canggih ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mutakhir. Informasi bisa didapatkan dari mana saja. Bahkan, kita bisa mengakses informasi palsu alias Berita Hoax dengan mudah. Sebagai akibatnya banyak Pemurtadan terjadi di mana-mana oleh karena informasi palsu (Berita Hoax) tersebut.
Pengikut Ateis dan Pengikut gereja setan tumbuh subur di daratan Eropa dan Amerika Latin yang merupakan wilayah dengan mayoritas pengikut Kristus. Belum lagi, kemunculan aliran sesat seperti Mormon dan Saksi Yehovah yang rajin melakukan penyesatan dari rumah ke rumah yang membuat anda goyah.
Bagaimana Mencegah Apostasy (Murtad)? Anda kamu harus rajin berdoa dan meminta pertolongan Roh Kudus supaya kamu tidak jatuh dalam lembah dosa. Kemudian bagaimana cara menghindari informasi palsu atau info Hoax?
Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang informasi palsu yang disebarkan tersebut. Dan setelah itu anda harus minta bimbingan Roh Kudus untuk mencari kesalahan dalam informasi tersebut.
Anda juga harus rajin mengikuti komunitas cell dan melakukan diskusi dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan Firman Tuhan yang cukup tinggi dalam bidang Theologi seperti para Pengerja Gereja, Gembala atau Penginjil yang ada. Dengan begitu, iman kamu tetap teguh dalam Kristus. Usahakan anda tetap skeptis terhadap informasi baru yang kamu dapatkan. Bisa saja informasi itu disebarkan supaya anda Apostasy (Murtad) kemudian menyangkal Ketuhanan Yesus Kristus.
Maraknya konten hoax melalui platform media sosial dan website menjadi momok yang menakutkan di era digital. Untuk menyikapi hal ini, pemerintah Indonesia pun berusaha memerangi berita palsu yang tersebar di berbagai situs, khususnya di platform media sosial. Pemerintah menerapkan sistem pemblokiran untuk menertibkan situs dan akun di media sosial yang menyebarkan berita palsu atau Hoax tersebut.
Sebagai amunisi yang manjur untuk menangkal Hoax tersebut, maka Amanat Agung selalu aktif mengkampanyekan Visi Misi 3 Pilar Amanat Agung fokus pada pilar kedua yakni Gereja Online tentang pentingnya gereja memiliki website atau situs internet yang bisa anda baca di sini 10 Keuntungan Gereja Memiliki Website Online. Dengan gencarnya gereja membuat website gereja online mampu menyebarkan khabar sukacita injil melalui artikel yang sangat menenangkan dan menyegarkan pikiran setiap yang membacanya dan otomatis mampu menenggelamkan informasi Hoax tersebut.
Bagaimana dengan Tokoh Alkitab yang pernah melakukan Apostasy (Murtad) pada zaman terdahulu? Kita mengetahui bersama bahwa setiap orang pernah berdosa, termasuk Rasul Paulus dan Rasul Petrus. Rasul Paulus yang merupakan Ahli Taurat akhirnya pindah agama dari Yahudi ke Kristen setelah melalui proses dimana Saulus diperingatkan oleh Yesus Kristus melalui sebuah penglihatan. Sebelumnya Paulus adalah sosok yang sangat suka melakukan pembunuhan terhadap umat-umat Kristen di Syria Palestina.
Dan tokoh Alkitab yang lainnya terjadi pada Rasul Petrus pernah melakukan penyangkalan terhadap Yesus Kristus saat ditanya apakah Petrus mengenal Yesus. Petrus merasa bersalah setelah melakukan penyangkalan tersebut. Walaupun demikian, Yesus justru tidak mengutuk Petrus. Yesus justru memilih Petrus menjadi pemimpin gereja perdana. Kuatkanlah imanmu.
Minta bantuan Roh Kudus supaya dirimu tidak menjadi domba tersesat yang tidak tahu arah jalan pulang dan yang paling terpenting adalah Back to Bible alias Kembali pada tindakan rajin membaca Firman Tuhan dan Merenungkannya siang dan malam dan mempraktekannya dalam kehidupan anda sehingga banyak menghasilkan Buah-buah yang manis dan lebat.