AMANATAGUNG.COM – Akar Pahit adalah sebuah racun yang sangat berbahaya. Ketika kita membiarkannya untuk berakar dan berkembang dalam kehidupan kita, maka secara otomatis kepahitan tersebut menjadi kekuatan yang akan merusak kemudian merobek dan membuat kesedihan yang sangat mendalam bagi hati dan jiwa kita.
Pada dasarnya, luka batin muncul bukan karena perbuatan orang lain yang membuat kita sakit hati, tetapi justru terletak pada respon kita terhadap perbuatan orang tersebut. Alkitab memberikan contoh dari kehidupan Yusuf yang begitu pahit akibat ulah saudara-saudaranya yang kecewa dan sakit hati sehingga mereka memperlakukan Yusuf dengan tidak adil.
Tetapi Yusuf tidak menjadi kepahitan, benci dan dendam kepada saudara-saudaranya ketika ia telah sukses menjadi pemimpin di Mesir. Ia juga tidak memberontak dan membela diri ketika di fitnah oleh isteri Potifar. Ia juga tidak mengeluh dan mengomel ketika dilupakan oleh juru minum raja Firaun. Justru ia memberi pengampunan.
Ini terjadi karena Yusuf memilih untuk merespon secara positif terhadap setiap masalah yang dihadapinya. Yusuf memiliki roh yang kuat. Ia tidak pernah mengizinkan kemarahan dan sakit hati menguasai dirinya, sehingga ia bebas dari luka batin.
Hal yang sama juga kita lihat dalam kehidupan raja Daud. Ia mengalami kekecewaan dan sakit hati yang sangat. Ia lari dari satu tempat persembunyian ke tempat persembunyian yang lain untuk menghindari raja Saul yang marah.
Bahkan Alkitab mencatat dalam 1 Samuel 21:12-15; “ia berpura-pura menjadi orang gila” ketika dipergoki oleh Akhis, raja kota Gat. Suatu pergumulan yang teramat berat. Dan ia layak untuk membalas sakit hatinya ketika ia mendapatkan beberapa kesempatan membunuh Saul.
Mengapa Daud tidak melakukannya? Karena ia merespon secara positif setiap peristiwa dalam hidupnya. Begitu juga dengan Hana, Ayub dan lain-lainnya. Respon kita terhadap setiap permasalahan yang di alami adalah rahasia sukses dalam mengatasi sakit hati (luka batin – kepahitan).
Menyadari bahwa sangat menyedihkannya saat seseorang terjebak dalam sakit hati, maka sebaiknya ketika seseorang mengalami kepahitan hati janganlah dibiarkan sampai menimbulkan masalah yang serius. Karena kita memiliki Allah yang menjanjikan damai sejahtera yang berlimpah (Yohanes 14:27; Yesaya 48:18). kepadaNya kita datang ketika hati ini terasa amat pahit.
Pada saat tidak bisa menyembuhkan luka batin. Kesembuhan luka batin hanya bisa terjadi ketika kita menginjinkan kuasa kasih Kristus menguasai hati kita. Alkitab berfirman bahwa Dialah yang menanggung segala beban hidup kita? (Matius 28:11, Yesaya 53:4-6).
Jika anda menemukan kepahitan berkembang dalam diri seseorang yang berada di sekitar kita, Alkitab berfirman bahwa kita harus mendorong mereka dengan penuh kasih dan menarik mereka ke dalam kepenuhan anugerah Allah.
Seperti kita ketahui bersama bahwa kehidupan adalah sebuah perjalanan panjang. saat kita memulai perjalanan hidup kita, Tuhan tidak mengatakan bahwa hidup kita akan baik-baik saja. Namun firman Tuhan mengatakan untuk jangan kuatir dan janganlah takut.
Anda harus camkan dengan baik, bahwa Firman Tuhan itu adalah jaminan, karena firman Tuhan selalu tinggal dalam hati setiap kita. Sebagai respon dari firman Tuhan itu, sebaiknya selama hidup kita harus bisa menjaga hati agar firman Tuhan tidak berlalu begitu saja melainkan tinggal berakar kuat dan tidak tergantikan oleh apapun termasuk persoalan hidup.
Jika kita membahas tentang hati, kita semua tahu bahwa Tuhan perduli dan memerintahkan agar kita menjaganya dengan segala kewaspadaan karena dari situ akan terpancar sebuah kehidupan.
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Kita harus jaga hati kita karena hati ini adalah tempat menyimpan firman Tuhan. (Ams.4:23)
Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang. (Ams.12:23)
Firman Tuhan tersebut menjelaskan bahwa orang benar tidak akan goncang karena akarnya kuat dan akar itu adalah firman Tuhan yang disimpan dalam hati. Jika kita menjaga hati kita, otomatis janji Tuhan tidak akan goncang karena firman Tuhan tersimpan dengan baik dan kuat tak tergoyahkan.
Firman Tuhan adalah ya dan amin karena pasti terjadi, sehingga kita tidak perlu menjadi penjaga atau bahkan pembelanya seperti sekan-akan firman itu akan hilang, lenyap atau kalah apabila kita tidak membelanya.
Yang dimaksud Firman Tuhan tidaklah demikian, melainkan yang terpenting seharusnya kita jaga adalah akarnya yaitu akar HATI kita.
Coba kita perhatikan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta dan lainnya, jika kita melintasi jalan, maka kita akan melihat beberapa pohon yang besar, bahkan yang berumur ratusan tahun, agar pohon tersebut tidak mudah roboh, maka dari dinas pertanaman DKI berani mengalokasikan dana untuk biaya perawatan tumbuhan yang ada di DKI, dan team tersebut secara rutin melakukan pemeriksaan dari akar hingga pucuk pohon tersebut setiap bulannya, jika pohon itu tidak dirawat dan dijaga maka akarnya akan rusak dan pohon itu cepat roboh.
Demikian halnya dengan hati yang kita miliki, dimana kita harus menjaga, jika kena racun kita mencari penyebabnya, tidak membiarkan akar pahit berkembang karena dampaknya sangat hebat dan lakukan pengobatan langkah demi langkan seperti dibawah ini :
A. Mengapa Hati kita harus di Jaga?
- Supaya kita terhindar dari iri hati dan akar kepahitan.
2. Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. (Ams.14:30)
3. Hati yang punya damai sejahtera akan memberikan kehidupan bagi kita.
4. Kita bisa pilih dimana kita tinggal, akan tetapi kita tidak bisa pilih siapa tetangga kita.
5. Kita bisa pilih dimana kita bergereja, tetapi kita tidak bisa pilih bersama siapa kita pelayanan.
6. Racun Akar Pahit merupakan suatu akar yang tidak kelihatan tetapi sangat mempengaruhi yang kelihatan.
7. Racun Akar Pahit dapat meracuni attitude atau perilaku kita bahkan dapat meracuni kehidupan kita.
Bagaimana ciri-ciri orang jika seseorang tersebut mempunya kepahitan, anda bisa melihat seseorang tersebut penuh kekecewaan, kemarahan dan penolakan. Hal yang membuat kita mempunyai akar pahit adalah disaat kita menjauhi kasih karunia, kita mengandalkan diri sendiri dan berjalan sendiri.
Camkan yang satu ini bahwa ada tertulis dalam firman Tuhan, berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan dan terkutuklah orang yang mengandalkan manusia.
Kasus yang terjadi seperti kekecewaan boleh ada di dalam kehidupan kita, namun jangan anda biarkan kekecewakan itu mengakar dalam hidup kita.
Untuk itu anda harus belajar mengampuni, anda harus belajar membiarkan hal-hal negative bagi hati untuk pergi dan mengijinkan Tuhan yang mengambil alih kehidupan kita.
B. Apa Penyebab Akar Pahit?
Pergumulan Hidup dan Kesengsaraan Hidup. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yoh.16:33)
Ayub adalah salah satu contoh orang yang menang dari akar kepahitan. Dia tidak pernah mengeluh akan keadaannya, dia tidak mengeluh kepada temannya dan dia tidak mengeluh akan Tuhan.
Contoh lainnya adalah anak bungsu dan anak sulung. Anak bungsu pergi menjual hartanya dan menghabiskan semua warisannya. Katika si bungsu sudah habis-habisan, dia pulang ke rumah bapanya.
Bapa menyambut dia bahkan menyelenggarakan pesta bagi si bungsu. Si sulung yang mendengar kabar itu mengeluh akan hal itu. Saat itu dia membanding-bandingkan dirinya dengan si bungsu.
Belajar dari apa yang dilakukan oleh si sulung bahwa waktu hidup kita seringkali suka membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain, HATI-HATI sebab hal itu dapat menyebabkan akar kepahitan.
Mengucap syukurlah dalam segala hal karena di dalam ucapan syukur ada kehidupan. Mungkin di dalam kehidupan kita ada banyak yang kita tidak mengerti, mungkin kita tidak perlu mengerti tetapi yang penting Allah mengerti apa yang kita perlukan.
C. Akar Pahit Berkembang Karena Adanya Penolakan.
Ismael merasa tertolak sehingga sampai saat ini keturunannya melakukan segala hal sebagai pembuktian diri. Akibat dari kepahitan adalah RUSUH, CEMAR, CABUL bahkan bisa berujung kepada KEMURTADAN (Ibr.12:15-16).
Ibrani 12:15, menyatakan kepada kita, “Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.”
Efesus 4:31 menyatakan, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.”
1. Bukan tidak bisa mengampuni yang buat kita tidak mengampuni, akan tetapi karena akar kepahitan itu yang membuat kita susah mengampuni. Tetapi Tuhan memerintahkan agar kita mengampuni dan jikalau Tuhan yang suruh maka kita harus lakukan, walau tidak mudah namun kita minta kepada Tuhan agar ditambah-tambahkan iman untuk bisa melakukannya.
2. Tuhan tahu hal itu, oleh sebab itu Dia menyuruh kita untuk jaga hati kita. Dia mau kita tampil lebih dari pemenang.
3. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
4. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.”
5. Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: “Tambahkanlah iman kami!” (Luk.17:3-5)
D. Apa Dampaknya Jika Tidak Mengampuni?
Iman kita bisa goyah jika kita tidak bisa menjaga hati kita. Pada saat Stefanus dilempari batu, salah satu yang hadir saat itu adalah Saulus. Akan tetapi dikarenakan adanya pengampunan yang di lepaskan oleh Stefanus maka seorang Saulus bisa menjadi seorang Paulus. Pengampunan sanggup melahirkan suatu jiwa yang baru.
Orang yang tidak bisa mengampuni diibaratkan seperti orang yang minum racun tetapi berharap orang lain yang merasakan akibatnya, dia sendiri yang lama kelamaan akan mati.
Orang yang melepaskan pengampunan adalah; orang yang akan melepaskan dirinya sendiri dari masalah dan hukuman. Oleh sebab itu, jadilah bijaksana dan mengampunilah. Mengampuni itu tindakan iman.
Iman tidak membuat segala sesuatu jadi mudah, tetapi iman membuat sesuatu jadi mungkin. (1 Tim.1:19)
E. Bagaimana Mengobati Seseorang yang kena Akar Pahit?
Mengobati racun akar pahit tidak semudah membeli obat di apotik, tetapi jika kita ingin sembuh, obatnya sangat mudah, yaitu membaca dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam. Firman Tuhan itu menjadi kehidupan, menjadi obat bagi mereka yang dipenuhi oleh kepahitan.
Dengan demikian maka jangan menyimpan kepahitan sebab Tuhan mau kita merasakan sebuah terobosan. Akan tetapi anda harus melepaskan pengampunan, otomatis damai sejahtera yang dari pada Allah Bapa akan memenuhi kehidupan kita.
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. JAGALAH HATIMU dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah TERPANCAR KEHIDUPAN. (Ams.4:20-23)
Anda ingin bebas dari Racun Akar Pahit? Berilah pengampunan kepada orang yang menyakiti Anda, maka Anda temukan damai sejahtera, sukacita dan kekuatan yang berlimpah untuk menjalani kehidupan ini.
Matius 6:15,16 berkata: “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.