AMANATAGUNG.COM – Kasih karunia Tuhan tidak ada syarat, tetapi Janji Tuhan bersyarat. Untuk mendapatkan Janji Tuhan seperti yang ada di Maleakhi 3:10, kita harus terlebih dahulu setia dalam prihal perkara-perkara kecil.
Kemudian syarat agar Tuhan melakukan mujizat dalam hidup kita adalah kita harus hidup kudus dan benar. Namun seringkali kita melakukan dosa di hadapan Tuhan.
“Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”(Yos. 3:5)
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”(Yes. 59:1-2)
Bukan Tuhan tidak mendengar doa kita, namun karena ada dosa yang menjadi pemisah. Dosa mengakibatkan kita tidak dapat melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Apa yang menjadi haknya Tuhan tidak boleh kita ambil.
Waktu bangsa Israel merebut kota Yerikho. Tuhan berpesan kepada bangsa Israel yaitu “Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN.” (Yos 6:19)
“Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel.
Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya. Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya.
Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu.” (Yos. 7:1,11-12)
Ternyata ada satu orang yaitu Akhan yang mencuri milik Tuhan dan Tuhan kemudian menjadi murka.
Ada empat hal yang menjadi Hak dan Milik Tuhan yang tidak boleh kita ambil dan di ganggu gugat yaitu :
1. Pembalasan
Jangan menuntut balas apabila ada orang yang berbuat jahat kepada kita. Kuncinya cuma satu yaitu jangan menyimpan dendam terhadap orang lain.
Hidup di dunia ini pasti terjadi gesekan dan kesalahpahaman, disakiti, difitnah, ditipu orang lain.
Namun Tuhan mengatakan jangan membalas agar kita tidak jatuh kedalam dosa. Fokus kepada-Nya dan Dia akan memberikan damai sejahtera. (Yoh. 12:19, Rom. 12:21, Rom. 2:6, Rom. 5:8)
2. Penghakiman
Seringkali mulut kita dipakai untuk membuat orang lain jatuh. Jangan pernah memiliki rasa iri hati. (Mat.7:1-2, Pen.5:5, Mat. 7:3)
Contoh dari iri hati adalah kisah Saul. Dalam hati Saul timbul iri hati sehingga sampai ingin membunuh Daud (1 Sam.18:7-9).
3. Kemuliaan Tuhan
Mencuri kemuliaan Tuhan adalah dosa. Kita bisa hidup sampai hari ini semua karena kasih karunia Tuhan. Kalau kita bisa berhasil dan sukses, ingatlah bahwa pintu berkat itu berasal Dia.
Kembalikan semuanya untuk kemuliaan Tuhan (Why.5:13, Rom.11:36, Mat.23:12)
Meminta pujian dari manusia adalah contoh mencuri kemuliaan Tuhan. (1 Sam.15:24, 1 Sam.15:30)
4. Perpuluhan
“Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” (Mal.3:8)
Berikut ini ada 12 Penjelasan seputar Perpuluhan yang harus anda Baca dan mengerti :
1. Apa Pengertian dari persepuluhan?
Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%. Persepuluhan pada mulanya diajarkan kepada bangsa Israel, namun pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas bagaimana sejarah persepuluhan dan perkembangannya. Namun kita dapat melihat JANJI Tuhan tentang persepuluhan ini.
Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Saya tidak akan bilang apakah persepuluhan itu wajib atau harus, karena pasti akan ada yang menyangkal dengan berkata bahwa itu hanyalah hukum taurat dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Namun yang saya tekankan di sini adalah bahwa ada JANJI Tuhan dibalik persepuluhan ini.
Kasih karunia Tuhan tidak ada syarat, tetapi JANJI Tuhan bersyarat. Untuk mendapatkan JANJI Tuhan seperti yang ada di Maleakhi 3:10 tadi, kita harus terlebih dahulu setia dalam persepuluhan.
Benar sekali hukum taurat bisa berakhir dengan adanya penggenapan oleh Tuhan Yesus, tapi saya yakin JANJI Tuhan tidak akan pernah berakhir dan dibatalkan, sekali Tuhan berjanji, Tuhan pasti akan menepatinya.
Ya, JANJI Tuhan di sini adalah berkat berkelimpahan dari Tuhan. Mau? Setialah dalam memberikan persepuluhan. Tapi ingat, dalam memberi persepuluhan kita harus memberikannya dengan penuh sukacita.
2 Korintus 9:7, Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
2. Apa Janji Tuhan yang sebenarnya dimaksud?
Kita semua kenal dengan Abraham, bagaimana Abraham disebut sebagai bapa semua orang percaya. Abraham adalah orang yang sangat diberkati oleh Tuhan, dan Abraham merupakan orang yang memperoleh janji daripada Tuhan. Tentunya kita semua sudah tau bagaimana janji Tuhan kepada Abraham yang sangat luar biasa.
Kejadian 14:20, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Ayat di atas merupakan ayat yang menggambarkan persepuluhan pertama kali dipraktekkan. Perlu diketahui, pada waktu itu belum ada hukum taurat. Abraham melakukannya sebagai tanda perjanjian kepada Tuhan.
Kejadian 28:22, Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Tidak hanya Abraham yang melakukannya, Yakub (yang juga disebut Israel) cucu Abraham ternyata juga melakukan ini. Yakub akan SELALU memberikan sepersepuluh dari semua yang dia terima dari Tuhan. Ini merupakan salah satu tanda perjanjian dengan Tuhan.
Jadi jelas, persepuluhan bukanlah hanya ada di hukum Taurat. Hukum Taurat Musa hanya merinci tentang hal ini yang sudah ada sejak jaman Abraham.
Kita sebagai anak – anak Abraham tentunya juga harus mengikuti tanda perjanjian ini. Jika kita memberikan persepuluhan, maka kita akan melihat bagaimana janji Tuhan kepada Abraham juga akan kita terima.
3. Bagaimana jika gereja saya tidak ada & tidak diajarkan persepuluhan?
Sayang sekali dewasa ini banyak sekali gereja yang tidak mengajarkan persepuluhan kepada jemaatnya. Persepuluhan dianggap sebagai suatu beban yang berat untuk jemaat.
Gereja takut disangka “mata duitan” jika menyampaikan kebenaran tentang janji Tuhan tentang persepuluhan ini.
Yang lebih parah lagi, persepuluhan ini dianggap bukan sesuatu yang diajarkan oleh kekristenan karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus.
Persepuluhan dianggap sudah tidak diperlukan dan tidak ada lagi. Namun sekarang kita yang membaca ini tahu, bahwa ada janji dibalik persepuluhan, jadi tidak perlu diajarkan gereja dahulu untuk memberikan persepuluhan. Mulailah memberikan persepuluhan.
4. Mengapa harus Memberi Persepuluhan?
Kita harus persepuluhan untuk mengembalikan berkat yang ada pada kita kepada Tuhan. Ingat, mengembalikan tidak sama dengan memberikan, karena bukankah semua berkat yang kita dapatkan adalah milik Tuhan? Melalui persepuluhan kita, gereja Tuhan dapat dibangun.
Sebenarnya Tuhan sendiri tidak terlalu membutuhkan uang kita, yang Tuhan mau adalah bagaimana kerelaan kita untuk mengembalikan berkat yang sudah Tuhan berikan untuk memperluas pekerjaan Tuhan.
Jangan ada yang memegahkan diri karena memberikan banyak persepuluhan, karena Tuhan tidak akan pernah kekurangan, tanpa persepuluhan kita pun gereja Tuhan tidak akan mati, namun Tuhan mau memberkati kita melalui persepuluhan yang kita berikan.
5. Prinsip Memberikan Persepuluhan
Prinsip persepuluhan adalah kita memberikan 10% kepada Tuhan agar Tuhan yang menjaga 90% yang kita punya. Jadi hanya dengan memberikan 10%, Tuhan dapat lebih memberkati kita lewat 90% yang kita terima. Tapi tetap jangan pernah hitung – hitungan dengan Tuhan, jangan karena kita sudah memberikan persepuluhan lalu kita menuntut untuk langsung diberkati.
6. Persepuluhan itu Sebenarnya Untuk Siapa?
Untuk menjawab ini kita lihat dulu untuk siapa persembahan persepuluhan ini awalnya diperuntukan.
Ulangan 26:12, Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang.
Orang Lewi adalah suku yang Tuhan khususkan untuk melayani Tuhan, dalam masa sekarang ini adalah gereja. Jadi persepuluhan ini dapat kita berikan kepada gereja, biarlah gereja yang mengelola persembahan persepuluhan ini untuk segala keperluan pelayanan.
Karena anak yatim dan janda juga sebenarnya berhak menerimanya, gereja seharusnya juga menyalurkan persepuluhan ini kepada mereka, orang yang membutuhkan. Tetapi agar kita tidak terlalu repot, memberikan kepada gereja adalah yang paling baik, biarlah gereja yang mengelolanya.
Gereja saya sepertinya sudah sangat megah, kalau saya kasih ke gereja sepertinya tidak terlalu berguna, boleh tidak saya berikan kepada orang yang membutuhkan?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, persepuluhan ini bukanlah hanya menjadi hak gereja, tetapi juga orang yang membutuhkan. Kita boleh saja menyalurkannya langsung kepada orang yang membutuhkan.
Namun dalam hal ini kita harus meminta hikmat dari Tuhan terlebih dahulu, apakah orang yang akan kita bantu benar – benar membutuhkan atau tidak. Tetapi sekali lagi, agar tidak kerepotan sendiri, saya sarankan untuk memberikannya ke gereja saja, biarlah gereja yang mengelolanya.
7. Bagaimana Cara Menghitung Persepuluhan itu?
Dari namanya kita sudah tau kalau persepuluhan dihitung dari 10% berkat yang kita dapatkan. Apakah kita harus mengkhususkan persembahan persepuluhan ini atau persembahan ucapan syukur kita dapat dihitung sebagai persembahan persepuluhan?
Sebaiknya memang kita mengkhususkan persembahan persepuluhan ini, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa persembahan ucapan syukur kita dihitung sebagai persembahan persepuluhan.
Jadi pada akhirnya, minimal kita mengembalikan 10% kepada Tuhan dan bisa saja lebih jika kita memberikan persembahan ucapan syukur secara terpisah.
8. Bagaimana jika saya sepertinya kurang mampu dan tidak bisa memberi persepuluhan?
Kita tidak mungkin tidak mampu dalam memberikan persembahan persepuluhan karena yang harus dikembalikan jumlahnya 10%, tidak semuanya.
Saat Tuhan menentukan 10%, saya yakin Tuhan tahu kalau kita semua mampu memberikannya, yang jadi masalah adalah mau atau tidaknya.
Bahkan ada banyak kesaksian yang menyebutkan bahwa saat memberikan persepuluhan, dirinya selalu merasa cukup, namun pada saat tidak memberi persepuluhan, entah kenapa bisa kekurangan.
9. Bagaimana Jika Gaji saya kecil, apakah harus Memberi persepuluhan?
Banyak orang yang merasa sulit untuk memberikan persepuluhan karena gajinya kecil, tetapi percayalah dengan gaji besar belum tentu seseorang akan lebih mudah memberikan persepuluhan, karena dengan gaji yang lebih besar tentu jumlah yang harus dikembalikan kepada Tuhan juga lebih besar.
Sebagai contoh jika seseorang mempunyai pendapatan sebesar 10 juta, berarti yang harus dikembalikan kepada Tuhan adalah 1 juta, apakah akan mudah untuk memberikan uang 1 juta ini? Itu baru jika pendapatannya 10 juta, bagaimana jika pendapatannya 100 juta?
Apakah akan mudah memberikan persepuluhan?
Seberapapun besar berkat yang Tuhan percayakan kepada kita, tetaplah setia dalam persepuluhan dan buktikan sendiri bagaimana Tuhan mencurahkan berkat yang berkelimpahan.
Setia dalam persepuluhan, sekecil apapun tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah hati yang mau memberi.
10. Apabila tidak Melakukan Persepuluhan bagaimana? Dosa atau Tidak?
Pernahkah Anda merasa sering mengeluarkan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu Anda keluarkan? Misalnya adalah mengeluarkan uang untuk kendaraan yang sering sekali mogok, untuk ban yang sering bocor, untuk atap rumah yang bocor, untuk barang yang rusak dan harus diganti, dan lainnya.
Seperti dikatakan di awal, dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita punya agar kita dapat gunakan semaksimal mungkin.
Tuhan yang akan menjaga agar kita tidak mengeluarkan uang untuk hal – hal yang seharusnya tidak tidak perlu keluarkan jika Tuhan menjaga. Tuhan yang akan menjaga kesehatan kita sehingga kita tidak perlu membayar rumah sakit adalah salah satu contoh lain.
Tetapi saya tidak bilang kalau kita setia dalam memberikan persepuluhan kita tidak akan mengalami hal sial sama sekali, namun percayalah dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita miliki itu dan menjadikannya berkat untuk kita.
11. Jika masih sekolah dan diberikan uang jajan oleh orang tua saya, haruskah memberi persepuluhan?
Setiap uang jajan yang kita punya dapat saja kita anggap sebagai berkat yang Tuhan berikan, sehingga kita juga dapat memberikan persepuluhan sejak dini.
Dengan memberikan persepuluhan sejak dini, kita dapat mulai belajar agar di masa mendatang kita dapat dengan mudah untuk memberikan persepuluhan.
12. Bagaimana Jika saya tidak rela persepuluhan?
Jika orang sudah tahu semua hal yang saya tuliskan di atas, termasuk janji yang sudah Tuhan berikan dan masih tidak rela untuk memberikan persepuluhan, maka saya sarankan tetap memberikan persepuluhan.
Kita tidak rela bukan biasanya karena kita tidak terbiasa untuk memberi. Kalau kita mulai belajar untuk memberikan persepuluhan, kita pasti akan rela nantinya.
Namun memang, persepuluhan yang diberikan secara terpaksa hampir sama dengan tidak memberikan persepuluhan. Seperti yang saya tekankan di awal, Tuhan sebenarnya tidak melihat jumlah uang yang kita berikan, tetapi Tuhan melihat kerelaan kita dalam mengembalikan berkat yang Tuhan berikan. Oleh karena itu jika kita memberikan persepuluhan, berikanlah dengan kerelaan hati dan ucapan syukur.
Banyak orang menganggap remeh perpuluhan. Perpuluhan itu wajib hukumnya untuk perbendaharaan Kerajaan Tuhan. Kita sebagai umat-Nya wajib untuk memberikan perpuluhan. Belajar untuk membayar perpuluhan agar hidup kita diberkati berlimpah-limpah.
Jangan jatuh kedalam dosa. Ingat Hak dan Milik Tuhan yang tidak boleh kita ambil dan di ganggu gugat seperti Pembalasan, penghakiman, kemuliaan Tuhan, perpuluhan kesemuanya ini adalah hak-Nya Tuhan. Jangan lupa memberikan persepuluhan dan mendapatkan berkat yang berkelimpahan dari Tuhan.